Metronidazole adalah antibiotik untuk mengobati infeksi bakteri di berbagai organ tubuh, termasuk di saluran pencernaan, paru-paru, darah, saluran kemih, hingga kelamin. Obat ini juga bisa digunakan untuk menangani infeksi parasit tertentu, seperti trikomoniasis atau amebiasis. Metronidazole bekerja dengan menghambat pembentukan protein yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan mikroba, termasuk bakteri dan parasit. Dengan begitu, infeksi bisa diatasi oleh sistem kekebalan tubuh. Perlu diketahui bahwa obat ini tidak bisa digunakan untuk mengobati infeksi virus, seperti flu.
Metronidazole dapat ditemukan dalam sediaan tablet, suspensi, dan infus. Metronidazole dalam sediaan tersebut menyebar ke seluruh tubuh melalui darah, kemudian menuju ke lokasi infeksi. Ada pula metronidazole sediaan ovula yang khusus digunakan untuk mengobati infeksi lokal pada vagina. Obat ini bisa digunakan sebagai obat keputihan gatal. Selain itu, tersedia metronidazole supositoria untuk penderita infeksi yang tidak bisa minum metronidazole sediaan tablet atau suspensi.
Merek dagang metronidazole: Biatron, Corsagyl, Diazole, Etazol, Erbifin, Farizol, Fladex, Flagyl, Grafazol, Metronidazole, Nulagyl, Omenizol, Progyl, Trichodazol.
Harga Obat Metronizadole :
- Farizol Tablet Strip isi 10 Tablet - Metronidazole Rp4.100
- TRICHODAZOL 500 MG STRIP 10 TABLET Rp22.734
- Farizol Tablet Strip isi 10 Tablet - Metronidazole Rp4.100
- YUSIMOX 500 MG STRIP 10 KAPLET Rp7.852
- Dewasa dan anak-anak: 7,5 mg/kgBB, 4 kali sehari, selama 7–10 hari. Dosis harian dapat ditingkatkan sampai 40 mg/kgBB tergantung keparahan infeksi.</li>
- Dewasa: 250–500 mg, 4 kali sehari, selama 14 Dikombinasikan dengan antibiotik.</li>
- Anak-anak: 15–20 mg/kgBB per hari, dibagi ke dalam 2 dosis, selama 4 minggu.</li>
- Dewasa: 500 mg, 2 kali sehari, selama 5–7 hari. Dosis alternatif 2.000 mg per hari sebagai dosis tunggal.
- Jangan menggunakan metronidazole jika alergi terhadap obat ini atau tinidazole. Selalu beri tahu dokter riwayat alergi yang Anda miliki.
- Beri tahu dokter jika Anda mengonsumsi disulfiram dalam 14 hari terakhir. Metronidazole tidak boleh digunakan bersama disulfiram.
- Jangan mengonsumsi minuman beralkohol atau makanan maupun obat yang mengandung propylene glycol 3 hari sebelum sampai 3 hari sesudah menggunakan metronidazole.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang atau pernah menderita penyakit liver, penyakit Crohn, gangguan irama jantung, neuropati perifer, kelainan saraf optik, meningitis, ensefalopati, kejang, atau kelainan darah, seperti leukopenia atau anemia.
- Beri tahu dokter jika sedang menderita infeksi jamur di vagina, mulut, atau area tubuh yang lain. Informasikan juga jika Anda memiliki riwayat penyakit ginjal atau sedang menjalani cuci darah.
Interaksi Metronidazole dengan Obat Lain
Efek interaksi yang bisa terjadi jika metronidazole digunakan bersama obat lain adalah:
- Meningkatkan risiko timbulnya gejala psikosis, seperti linglung, delusi, atau halusinasi, jika digunakan dengan disulfiram
- Meningkatkan risiko perdarahan bila digunakan bersama antikoagulan, seperti warfarin
- Meningkatkan risiko terjadinya kerusakan ginjal jika digunakan dengan lithium
- Meningkatkan risiko terjadinya efek samping dari ciclosporin, busulfan, atau fluorouracil
- Menurunkan efektivitas metronidazole jika digunakan dengan phenytoin atau phenobarbital
- Menurunkan efektivitas vaksin yang berasal dari bakteri hidup yang dilemahkan, seperti vaksin tifoid
Selain itu, risiko timbulnya mual, muntah, wajah merah dan panas, dan kram perut hebat, dapat meningkat jika metronidazole digunakan bersama makanan atau minuman yang mengandung alkohol.
Efek Samping dan Bahaya Metronidazole
Metronidazole dapat menyebabkan perubahan warna urine menjadi lebih gelap. Efek samping ini tidak berbahaya dan akan hilang setelah pengobatan selesai.
Selain itu, efek samping yang mungkin timbul setelah menggunakan metronidazole adalah:
- Mual atau muntah
- Sakit perut
- Sembelit atau justru diare
- Rasa seperti logam di mulut
- Hilang nafsu makan
- Pusing atau sakit kepala
Periksakan ke dokter jika efek samping di atas tak kunjung reda atau memburuk. Hentikan penggunaan metronidazole dan segera ke dokter bila Anda mengalami reaksi alergi obat, atau efek samping serius, seperti:
- Kepala terasa melayang seperti akan pingsan
- Sulit atau nyeri saat buang air kecil
- Linglung, atau perubahan suasana hati (depresi atau mudah marah)
- Kejang
- Sulit berbicara atau memahami pembicaraan
- Lemah otot, atau gangguan koordinasi gerak tubuh
- Mati rasa, kesemutan, atau rasa terbakar di tangan atau kaki
- Gangguan penglihatan, seperti penglihatan buram, nyeri di belakang mata, atau melihat kilatan cahaya
- Muncul gejala infeksi baru, seperti sakit tenggorokan atau demam yang tidak kunjung mereda, atau infeksi sebelumnya malah memburuk
- Sakit kepala yang berat atau disertai dengan leher kaku
- Vagina gatal, terasa panas, keputihan berbau, atau nyeri saat berhubungan intim
- Luka lepuh di mulut, gusi bengkak, kesulitan menelan
- Lidah bengkak, kemerahan, dan terasa seperti berbulu
- Gejala gangguan fungsi hati, seperti penyakit kuning, urine berwarna pekat, dan nyeri berat di perut kanan atas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar