Spironolactone adalah obat yang bermanfaat untuk mengatasi hipertensi dan gagal jantung. Obat ini juga dapat digunakan untuk mengatasi hipokalemia dan mengobati pembengkakan atau kelebihan cairan pada sindrom nefrotik atau sirosis.
Spironolactone termasuk dalam jenis obat diuretik hemat kalium. Obat ini bekerja dengan cara menghambat penyerapan garam (natrium) dan air berlebih ke dalam tubuh, serta menjaga agar kadar kalium darah tidak terlalu rendah. Dengan begitu, pengeluaran air lewat urine bisa ditingkatkan dan tekanan darah dapat diturunkan.
Merek dagang spironolactone: Carpiaton, Letonal, Spirola, Spironolactone.
Harga Obat Spironolactone
- SPIRONOLACTONE DEXA MEDICA 25 MG STRIP 10 TABLET Rp3.344
- Spironolactone 25 mg 1 Strip isi 10 Tablet Dexa Rp3.800
- SPIRONOLACTONE OTTO 25 MG STRIP 10 TABLET Rp9.119
- SPIRONOLACTONE OGB DEXA MEDICA 25 MG STRIP 10 TABLET / DIURETIK Rp7.979
- Dewasa: 25–100 mg per hari, dibagi menjadi 1–2 kali sehari. Dosis dapat disesuaikan setelah 2 minggu.
- Dewasa: 100 mg per hari. Selanjutnya dosis dapat ditingkatkan hingga 400 mg per hari.
- Dewasa: 100–400 mg per hari, tergantung pada kadar natrium dan kalium dalam urine.</li>
- Dewasa: Dosis awal 25 mg, 1 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan menjadi 50 mg per hari.
- Dewasa: Dosis awal 100 mg per hari. Dosis selanjutnya akan disesuaikan dengan respons pasien.
- Dewasa: 100–200 mg per hari.
- Dewasa: 25–100 mg per hari.
- Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki. Spironolactone tidak boleh digunakan oleh orang yang alergi terhadap obat ini
- Informasikan kepada dokter jika Anda pernah atau sedang menderita penyakit Addison, penyakit hati, penyakit ginjal, penyakit jantung, anuria (tidak bisa buang air kecil), atau gangguan elektrolit, terutama hiperkalemia.
- Diskusikan dengan dokter terkait penggunaan spironolactone jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
- Informasikan kepada dokter jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen atau produk herbal. Tujuannya adalah untuk mengantisipasi terjadinya interaksi antarobat.
- Beri tahu dokter bahwa Anda sedang menggunakan spironolactone jika direncanakan untuk menjalani tindakan medis apa pun, termasuk operasi gigi.
- Konsultasikan dengan dokter jika Anda mengalami dehidrasi atau kondisi yang dapat menyebabkan dehidrasi, seperti muntah-muntah atau diare berat, selama mengonsumsi spironolactone.
- Jangan mengonsumsi minuman beralkohol selama minum spironolactone karena hal tersebut dapat meningkatkan risiko terjadinya efek samping.
- Jangan langsung mengemudi atau melakukan aktivitas lain yang memerlukan kewaspadaan setelah mengonsumsi spironolactone. Obat ini dapat menyebabkan pusing dan kantuk.
- Segera temui dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat setelah mengonsumsi spironolactone.
- Konsumsilah spironolactone bersama makanan atau segera setelah makan. Sebaiknya obat ini dikonsumsi sebelum tengah hari.
- Tidak disarankan untuk minum spironolactone pada malam hari karena obat ini akan membuat Anda lebih sering buang air kecil sehingga mengganggu waktu tidur. Jika diberi dosis 2 kali sehari, dosis terakhir sebaiknya diminum sebelum pukul 18.00
- Bila Anda lupa mengonsumsi spironolactone, segera minum obat ini begitu teringat. Namun, jika sudah lewat dari pukul 18.00 atau waktu minum obat berikutnya sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.
- Jangan berhenti mengonsumsi spironolactone meski keluhan sudah dirasa membaik, kecuali atas anjuran dokter.
- Bila memungkinkan, pantau tekanan darah Anda secara mandiri dengan tensimeter yang mudah digunakan, terutama jika Anda menggunakan obat ini untuk mengatasi hipertensi.
- Disarankan untuk berolahraga rutin, menjaga berat badan tetap ideal, tidak merokok, serta membatasi konsumsi makanan yang tinggi lemak dan tinggi garam. Hal ini untuk membantu mengontrol tekanan darah.
- Simpan spironolactone di tempat yang kering dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Spironolactone dengan Obat Lain
Interaksi yang dapat terjadi jika spironolactone digunakan bersama obat-obat lain adalah:
- Peningkatan risiko terjadinya hiperkalemia yang dapat berakibat fatal jika dikonsumsi bersama ACE inhibitor, suplemen kalium, angiotensin receptor blockers, OAINS, heparin, atau diuretik hemat kalium lain, seperti eplerenon
- Penurunan efektivitas spironolactone untuk mengatasi edema atau menurunkan tekanan darah jika digunakan bersama OAINS
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping dari obat lithium dan digoxin
- Peningkatan risiko terjadinya asidosis metabolik dan hiperkalemia jika dikonsumsi dengan cholestyramine
Selain itu, konsumsi spironolactone bersama makanan tinggi kalium, seperti pisang, alpukat, atau salmon, dapat menyebabkan hiperkalemia. Konsultasikan dengan dokter terkait makanan dan minuman yang perlu Anda hindari selama mengonsumsi obat ini.
- Sakit kepala
- Mual dan muntah
- Pusing
- Diare
- Knatuk
Periksakan diri Anda ke dokter atau berkonsultasilah dengan dokter melalui chat jika keluhan di atas tidak kunjung reda atau makin parah. Segera cari pertolongan medis jika muncul reaksi alergi obat atau efek samping serius, seperti:
- Mual muntah yang tidak kunjung membaik
- Muntah dengan ampas seperti bubuk kopi
- Pusing dan terasa ingin pingsan
- Penurunan jumlah urine dan frekuensi berkemih
- Jantung berdetak cepat atau tidak beraturan
- Kram atau lemah otot
- Perubahan jadwal menstruasi
- Nyeri payudara pada wanita atau pembesaran payudara pada pria (ginekomastia)
- Mudah memar atau berdarah
- Perubahan warna kulit dan mata menjadi kekuningan (penyakit kuning)
Nama sistematis (IUPAC) | |
---|---|
S-[(7R,8R,9S,10R,13S,14S,17R)-10,13-Dimetil-3,5'-dioksospiro[2,6,7,8,9,11,12,14,15,16-dekahidro-1H-siklopenta[a]fenantrena-17,2'-oksolana]-7-il] etanatioat |
Data kimia | |
---|---|
Rumus | C24H32O4S |
Massa mol. | 416.574 g/mol |
Data fisik | |
Titik lebur | 134–135 °C (273–275 °F) |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar